Selasa, 31 Desember 2013

Kembang Api  
    Biasanya kita sering lihat kembang api pada saat pergantian tahun. namun, tahukan anda apa saja bahanyang terkandung dalam kembang api tersebut?. Apabila kita nyalakan kembang api, maka akan di hasilkan warna-warna dan suara yang timbul akibat reaksi kimia yang  terjadi.
Bahan kimialah yang menyebabkan warna-warna pada kembang api, untuk menghasilkan loncatan api dan letupan suara, sebuah oksidator direaksikan dengan logam seperti magnesium (Mg) atau aluminium (Al) yang dicampur dengan belerang (S). Reaksi yang ditimbulkan menyebabkan suatu kilatan cahaya akibat terbakarnya magnesium dengan sangat cepat.

    Ledakan keras dan siulan panjang dihasilkan oleh kombinasi bubuk flash. Salah satu bubuk flash termasuk jenis yang sering digunakan untuk pencahayaan dalam fotografi. Efek yang dihasilkan merupakan kombinasi bahan logam yang berfungsi seperti bahan bakar dengan zat kimia yang membuat oksigen untuk menyulut bahan bakar.

   Kombinasi yang berbeda-beda antara bahan logam dan oksida menghasilkan susunan suara yang beruntun dan terdengar meriah. Selain itu, bahan pengawet makanan dan pelumas juga turut memberikan warna dalam variasi suara kembang api.

Unsur yang Terkandung dalam Bahan Pembuat Kembang Api 
   Ada banyak sekali unsur yang terlibat dalam kembang api, terutama digunakan untuk menimbulkan efek warna. Berikut adalah unsur kimia yang digunakan pada kembang api.

Aluminium (Al)
Aluminium digunakan untuk menghasilkan warna api perak dan putih berkelap-kelip. Aluminium merupakan komponen pemberi gemerlap.

Antimon / Stibium (Sb)
Kemegahan kembang api disebabkan karena adanya antimon.

Barium (Ba)
Barium digunakan untuk menghasilkan warna hijau dan dapat membantu menstabilkan zat volatil (zat yang mudah menguap).

Kalsium (Ca)
Kalsium digunakan untuk memperdalam warna kembang api. Garam kalsium menghasilkan warna oranye.

Karbon (C)
Karbon merupakan satu dari bahan utama dari serbuk hitam yang mana digunakan sebagai bahan pembakar pada kembang api.

Klorin (Cl2)
Klorin merupakan bahan penting pada beberapa oksidator kembang api. Beberapa garam logam membentuk warna jika bereaksi dengan klorin.

Tembaga (Cu)
Tembaga menghasilkan warna biru pada kembang api.

Besi (Fe)
Besi juga digunakan untuk menghasilkan kilatan cahaya. Pemanasan logam menentukan warna dari kilatan.

Litium (Li)
Litium adalah logam yang digunakan untuk mencampuri warna merah pada kembang api. Litium karbonat khususnya yang digunakan untuk pemberi warna.

Magnesium (Mg)
Magnesium terbakar menghasilkan warna putih yang sangat terang. Maka dari itu magnesium digunakan untuk meningkatkan keindahan kembang api.

Oksigen (O2)
Kembang api membutuhkan oksidator. Oksidator bekerja dengan melepas oksigen.

Fosfor (P)
Fosfor dapat terbakar secara spontan di udara dan menghasilkan kilatan terang di kegelapan. Fosfor juga digunakan untuk bahan bakar kembang api.

Kalium (K)
Kalium membantu proses oksidasi kembang api. Kalium nitrat, kalium klorat, dan kalium perklorat adalah oksidator yang penting.

Natrium (Na)
Natrium menghasilkan warna kuning pada kembang api meskipun cahaya yang dihasilkan terangnya berlebihan.

Belerang (S)
Belerang digunakan untuk pelengkap serbuk hitam, yaitu untuk bahan bakar kembang api.

Stronsium (Sr)
Gram stronsium menyumbangkan warna merah pada kembang api. Stronsium juga digunakan untuk menghasilkan keseimbangan warna.

Titanium (Ti)
Logam titanium terbakar dalam bentuk serbuk dan membentuk kilatan perak.

Seng (Zn)
Seng digunakan untuk menghasilkan efek asap pada kembang api

Warna Kembang Api
  Bahan-bahan tersebut, diantaranya terdapat bahan tembaga yang menghasilkan warna biru. Campuran strontium dan garam lithium menciptakan warna merah. Alulmunium dan titanium menghasilkan cahaya putih yang membekas di udara. Sementara itu, Barium yang biasa digunakan untuk bahan racun tikus dan pembuatan gelas menghasilkan warna hijau. Terakhir, calcium menampilkan warna jingga dan sodium menampakkan warna kuning.

Senin, 30 Desember 2013

khasiat cengkeh

Manfaat cengkeh.(Eugenia aromatica O.K., sinonim dengan Syzygium aromaticum L.) Pohon ini tingginya bisa lebih dari 20m dan umurnya bisa ratusan tahun. Cabang dan daunnya lebat. Daunnya lonjong berujung lancip. Panjangnya kira-kira 10cm dan lebarnya 3cm. bunganya bergerombol diujung-ujung ranting. Kuncup bunganya diambil lalu dijemur sampai coklat kehitaman. Baunya harum pedas, selain untuk obat juga banyak digunakan untuk bumbu masak dan ramuan rokok kretek. Selain kuntum bunganya, daunnya juga dipakai dalam pengobatan.

Cengkeh termasuk dalam suku : Myrtaceae
Kandungan dan manfaat: kuntum bunga cengkeh mengandung sejumlah minyak atsiri, juga sejumlah senyawa kimia seperti eugenin, asam oleanolat, asam galatanat, vanillin.

Ia dianggap menghangatkan, menghilangkan rasa sakit setempat, membantu mengeluarkan angin, mengharumkan anti bakteri, menghilangkan kejang perut. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), cengkeh termasuk tanaman obat yang paling banyak dipakai di dunia (dalam bentuk balsam, minyak cengkeh, dsb)
Kegunaan :

Sakit gigi:
Cara I: beberapa lembar daun cengkeh dicuci, diseduh dengan air mendidih, kemudian dilumatkan. Peras dengan kain, basahi kapas dengan cairannya, jejalkan ke lubang gigi yang sakit.
Cara II: teteskan minyak cengkeh ke kapas dan jejalkan ke lubang gigi yang sakit. Jangan diulangi sebelum 8 jam dan jangan digunakan lebih dari 2 hari sebab bisa merusak gigi.

Bau Mulut:
5 bunga cengkeh dicuci, diseduh dengan ½ gelas air. Biarkan sampai dingin. Airnya dipakai untuk kumur-kumur.

3. Mual:
Ramuan no.2 bisa diminum selagi hangat untuk obat mual.

Nyeri Haid:
2 bunga cengkeh, 7 ketumbar, kunyit berukuran 2 cm, dikupas, dicuci, 1 sendok teh rata parutan biji pala. Semua direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, airnya diminum hangat-hangat.

5. Batuk Rejan:
5 bunga cengkeh, 10 helai daun sirih, 1 potong kayu manis Cina berukuran 5 cm dicuci, 1 sendok rata parutan biji pala, direbus dengan 1 L air sampai airnya tinggal setengah. Diminum beberapa kali sehari.

6. Demam akibat Malaria:
3 bunga cengkeh, 4 iris temulawak, 5 tanaman meniran beserta akarnya, sepotong kayu manis Cina ukuran 5 cm, semua dicuci. Rebus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah.

7. Batuk:
10 bunga cengkeh, 10 helai daun sirih, daging buah pala dari satu pala. Semua dicuci. Pala dimemarkan. Rebus dengan 3 gelas air sampai air tinggal setengahnya. Biarkan dingin. Minum 3x sehari @ 4 sendok makan. (anak-anak cukup separuhnya). Setiap kali akan minum tambahkan perasaan air jeruk nipis dari 1 iris jeruk.

8. Menghitamkan Alis:
5 cengkeh kering, disangrai lalu dihaluskan. 5 kemiri dibakar sampai keluar minyaknya, lalu minyaknya diambil. Campur minyak kemiri dengan cengkeh halus. Oleskan setiap malam pada alis.